Kamis, 17 Maret 2011

Siswa Tuntut Kepala Sekolah Mundur

SUNGAI PENUH, TRIBUN - Ratusan siswa SMA Negeri 2 Kerinci, melakukan aksi demo dua hari berturut-turut, Rabu (23/2) dan Kamis (24/2). Mereka menuntut kepala sekolah diganti karena dinilai tak layak memimpin dan diindikasikan melakukan tindakan korupsi.

Seorang siswa yang tidak mau namanya disebut mengaku sampai saat ini pihak terkait belum melakukan tindakan tegas dan melakukan pemindahan kepala sekolah, sehingga mereka akan terus melakukan aksi.

"Kami akan tetap melakukan demo dan mogok belajar, apabila kepala sekolah belum diganti dan ditindak, karena perbuatannya tidak bisa ditoleransi lagi,” ujar seorang siswa, Kamis (24/2).

Aksi demo siswa tersebut, minta agar Kepala Sekolah Isri Syahril, diturunkan dari jabatannya. Aksi demo yang dilakukan oleh 891 siswa yang menghuni 22 lokal di SMA tersebut, merupakan wujud dari kekecewaan mereka akan kinerja kepala sekolah.

Menurut siswa, kepala sekolah dianggap tidak mengurus sekolah dengan baik. Satu bukti yang mereka munculkan adalah keadaan bangunan sekolah yang tidak terawat dengan baik. Padahal dana untuk infrastruktur sekolah telah diberikan oleh pemerintah.

 Bangunan sudah mulai rusak, tapi tidak ada perhatian dari pihak sekolah untuk memperbaikinya padahal dana untuk semua itukan sudah dianggarkan,” ungkap salah seorang siswa.

Dikatakanya, ada 20 poin tuntutan yang disuarakan oleh para siswa pendemo tersebut, terutama masalah otoriterisme kepsek, masalah ketidakperhatian kepsek terhadap kondisi sekolah, dan kepsek juga dianggap melakukan tindak korupsi.

Dalam aksi demo sebelumnya, yang digelar Rabu (23/2), mereka juga menyerukan bahwa kepsek tersebut seakan tidak peduli kepada kondisi sekolah yang mulai rusak, bahkan sekolahpun dalam keadaan tidak bersih.

 Uang yang ada entah di kemanakan, sehingga sekolah kami ini dibiarkan begini. Loteng sekolah sudah mulai rusak, bahkan toilet pun sangat kotor,” katanya.

Aksi demo tersebut ditanggapi serius oleh pihak Dinas Pendidikan, yang langsung turun ke lapangan. Di sela-sela aksi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Mat Seri, langsung berbicara dalam bentuk pidato untuk menengahi masalah tersebut.

 Tidak ada sejarah kepala sekolah didemo, apalagi menyuruhnya mundur,” seru Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci.

 Dia mengatakan, segala permasalahan di sekolah akan diurus dengan peraturan yang berlaku, tidak mesti diadakan demo tersebut karena dapat mengganggu proses belajar mengajar dan merusak nama baik sekolah.

 Jika ada tindak korupsi yang dilakukan kepsek maka ada institusi yang akan mengurusnya, mengenai WC kumuh itu sudah menjadi tugas sekolah. Yang pasti semuanya itu dapat teratasi dengan baik, sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Kerinci Komisi I, Hatirman yang juga merupakan anggota dewan dari daerah pemilihan III, mengatakan bahwa terkait tuntutan para siswa dirinya meminta kepada tim yang sudah terbentuk melakukan evaluasi dan peninjauan atas tuntutan para siswa. Dia menegaskan tetap konsisten mengawal proses tersebut agar sesuai aturan yang ada.

"Kita minta kepada tim yang sudah dibentuk silakan lakukan evaluasi dan kita akan tetap komit kawal proses ini," tegasnya.(eja)


smkn3 kota jambi

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com